Minggu, 11 Desember 2016

Bikin Merinding, Suami Istri Ini Sempat Bermaafan dan Pesan Jaga Anak Sebelum Akhirnya..... .

Gempa bumi di Pidie Jaya Provinsi Aceh mengakibatkan lebih dari 102 orang meninggal dunia, sebagian besar dari mereka tertimpa reruntuhan bangunan.
Persis di sebelah bangunan Pasar Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, terdapat puing-puing berskala besar. Sebelum Rabu (7/12), di situ berdiri kompleks ruko dua lantai.
Kini, beberapa pemilik ruko-ruko tersebut hanya bisa menatap bekas bangunan milik mereka sembari mengumpulkan barang-barang dagangan yang tersisa.

Bikin Merinding, Suami Istri Ini Sempat Bermaafan dan Pesan Jaga Anak Sebelum Akhirnya..... .
Bikin Merinding, Suami Istri Ini Sempat Bermaafan dan Pesan Jaga Anak Sebelum Akhirnya..... .
Salah satu dari pemilik ruko adalah Wardi. Ditemui di Pasar Meureudu, Wardi menampakkan raut muka lelah bercampur sedih. Hanya dalam tempo satu jam sejak gempa berguncang pada Rabu (7/12) pukul 05.03 WIB, Wardi telah kehilangan istrinya, Dewi, dan ruko miliknya.

Beton ruko menimpa istri
"Saya berada di lantai dua ketika tiba-tiba 'Braak!' atap beton ruko jatuh dan menimpa istri saya. Saya sendiri terhindar karena berdiri di bawah tulang beton ruko," tutur Wardi dengan mata berair, kepada BBC Indonesia, Jumat (8/12).
Ruko yang tadinya berdiri kokoh, seketika nyaris rata dengan tanah. Dalam kegelapan, Wardi mendengar suara rintihan istri dan anaknya. Wardi kemudian merangkak dan mendapati beton menimpa punggung istrinya hingga dia jatuh tertelungkup.
"Saya katakan padanya, 'Istighfar. Istighfar..' Saya lalu bisa lolos dari sela-sela reruntuhan dan menuju rumah mertua yang berjarak 200 meter dari pasar dan memanggil semua saudara. Kami datang membawa linggis dan besi untuk mematahkan beton," kata Wardi.
Mereka berhasil mengangkut Dewi menuju rumah sakit, tapi dalam perjalanan, Dewi menghembuskan nafas terakhir. "Kami masih sempat saling bermaafan. Dia juga pesan agar saya menjaga anak," kata Mardi, menahan tangis.
Abhizar, anak Wardi dan mendiang Dewi, kini masih dirawat di rumah sakit. Menurut Wardi, dokter mengatakan bahwa Abhizar dapat pulih meski harus menjalani perawatan selama beberapa pekan mendatang.
"Saya kemudian menjumpai Nurseuha, ibu mertua Wardi, di rumahnya Memakai kerudung putih, Nurseuha beberapa kali menunduk dengan wajah murung," terangnya.
"Saya belum sempat berjumpa dengannya. Dia sudah pergi," ujar Nurseuha, sembari terisak. Bagaimanapun, Nurseuha berjanji akan memenuhi permintaan terakhir Dewi untuk menjaga Abhizar, cucunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar